Kisah bersambung dari Ekspedisi Gunung Kinabalu [ Part 1] dan [ Part 2]
Sepanjang perjalanan turun kisah harus dipotretkan dengan ketikan gambar. Meski kaki sakit, senyum harus tetap terukir. Memulai perjalanan sekitar jam 10:20 am dari Laban Rata dan sampai di Timpohon pada jam 3:20 pm. Tidaklah teruk sangat jika pencapaian menjadi penilaian. Kami pulang dengan hati gembira dan puas luar biasa sambil hati berbicara 'suatu hari wajib berkunjung lagi ke Gunung Kinabalu'.
Aaaaah, leganya luar biasa sekali bila kaki selamat sampai di Timpohon gate. Perasaan berbaur gembira, bangga, puas dan variasi rasa ada didalam dada. Sungguh suatu nikmat dan kepuasaan yang sukar digambarkan dengan kata-kata. Pergi dengan harapan, kembali dengan inspirasi.
Setelah menikmati nikmatnya berada di Puncak tertinggi Asia Tenggara itu, tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal pada sang gunung yang gagah. Ada waktu kita bertemu lagi, membaringkan diri didadamu nan bidang tanda rinduku pada damainya senyumanmu pada diriku (cewah! haha).
Seketika ketika membaca kalimat ini saya mengiyakan sepenuh hati. Mana kita tahu soal hari esok, bahkan apa yang terjadi beberapa detik dari sekarang pun kita tidak tahu kejutannya apa. Oke, saya suka perkataan 'hadapilah'. ya, hadapilah perjalanan yang telah kita pilih sebelumnya.
Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya. Tanpa kita mampu mengerti, tanpa kita mampu menawar, terimalah dan hadapilah.
Seketika ketika membaca kalimat ini saya mengiyakan sepenuh hati. Mana kita tahu soal hari esok, bahkan apa yang terjadi beberapa detik dari sekarang pun kita tidak tahu kejutannya apa. Oke, saya suka perkataan 'hadapilah'. ya, hadapilah perjalanan yang telah kita pilih sebelumnya.
Mahu menikmati rumah masing-masing harus melalui jalan pertama yang kita naiki sebelumnya. Mungkin sesetengah orang, turun merupakan hal yang jauh lebih mudah berbanding ketika naik tapi ternyata, ia adalah sebaliknya bagi saya.
Selepas packing, cepat-cepat ke Laban Rata untuk breakfast dan check out. Makan ala buffet, makan sepuas perut. Gembira kerana puncak sudah ditakluki dan memori tentang gunung Kinabalu sudah tersimpan rapi dalam hati dan minda. Bread masih berbaki 4 bungkus ^^awalnya ingin membiarkan bread itu berada dikaki meja makan di Laban Rata tetapi atas beberapa sebab saya mengambilnya lagi...dan bahagian ini saya suka. Ketika keluar dari Laban Rata seorang guide yang bukan guide kami bertanya 'apa itu'
saya : bread, tapi kami malas mau bawa turun. Kamu mau ?
Guide : Mau
Saya : nah...(sambil menghulurkan ke semua bungkusan bread tersebut)
Guide : Pounsikou e Tuhan ! (Puji Tuhan!) (berteriak kecil sambil mengambil bread itu)
Aaaaah, perkara simple yang membuat hati saya bergelora dengan sukacita. Sungguh, memberi lebih baik dari menerima dan saya menikmati hal itu meski ia hanya perkara kecil yang kurang nilainya, mungkin. Setelah berganti senyum dan hati (eh..hahaha) kami meneruskan perjalanan.Cuaca waktu itu sangat baik, cerah secerah hatiku dan hati kawan-kawanku (cerahkah hati kamu? :P)
Risau kerana kaki mulai lenguh dan sakit-sakit ketika turun. Jarak perjalanan tidak berubah, ia masih sama seperti waktu naik iaitu 6KM.
saya : bread, tapi kami malas mau bawa turun. Kamu mau ?
Guide : Mau
Saya : nah...(sambil menghulurkan ke semua bungkusan bread tersebut)
Guide : Pounsikou e Tuhan ! (Puji Tuhan!) (berteriak kecil sambil mengambil bread itu)
Aaaaah, perkara simple yang membuat hati saya bergelora dengan sukacita. Sungguh, memberi lebih baik dari menerima dan saya menikmati hal itu meski ia hanya perkara kecil yang kurang nilainya, mungkin. Setelah berganti senyum dan hati (eh..hahaha) kami meneruskan perjalanan.Cuaca waktu itu sangat baik, cerah secerah hatiku dan hati kawan-kawanku (cerahkah hati kamu? :P)
Antara member yang sempat bergambar |
Honeymoon di Puncak Kinabalu |
Ketika turun kami berjalan beriringan dengan beberapa ahli team kami, jalan tak bergandingan namun saling mendorong diantara sesama. Berjalan sambil melemparkan senyuman pada para pendaki yang mungkin sedang bertanya 'jauh lagikah..jauh lagikah' didalam hati mereka. aaaah..saya faham perasaan itu kerana saya telah melewatinya sebelum ini.
Ketika menghampiri KM4 kaki sudah mulai tidak mahu berkompromi. Seakan tidak mahu bersahabat dengan saya. Penat sangatkah kakiku ini ? Maafkan saya wahai kaki kerana mengajakmu ketempat seperti ini.
Perjalanan ini buat saya amat berkesan. Kebiasaanya saya agak 'malas' dengan kawan-kawan saya, kalau diajak trip selalu semangat diawal, tapi begitu menjelang hari tersebut semua mundur teratur dengan alasan yang kadang 'haiz!' (hehe). Namun, kali ni mereka semua serius ikut team saya. I love you-lah ! (haha).
Lanjut kisah, kebanyakan dari kami sudah mulai mental kerana perjalanan ini terasa lebih sukar dari sebelumnya. Berjalan macam ketam. Penat namun berhenti jangan sekali-kali mengambil masa yang lama kerana itu akan menambahkan rasa malas semarak dihati. Beberapa pendakian sebelumnya saya berlari ketika turun, kali ni tidak boleh lagi. Kaki saya sakit kerana tidak ada training sebelum pendakian. (terpaksalah terima akibatnya dan saya menerima akibatnya tanpa sebarang tangisan).*semangat ni* haha.
Panorama indah menewaskan kepenatan |
Setiap langkah menghantar kita pada destinasi |
Bergambar sebelum meneruskan perjalanan |
dorang sedang menangis, kaki sakit....haha |
Syukur ada tongkat, kalau tidak terpaksalah merangkak :P |
Sebelum salam berpisah dihulurkan pada mereka yang berjalan pulang sendirian, kami memutuskan untuk makan mengisi perut yang sedang kelaparan di Balsam Restaurant. Sebenarnya makan tengahari ala buffet ini sudah termasuk dalam pakej dan rugi rasanya jika tidak melengkapkan pakej tersebut dengan makan sepuas mulut sambil melihat-lihat gambar yang sempat diambil sepanjang trip Gunung Kinabalu kali ini.
Ternyata Gunung Kinabalu masih sama memberikan 1001 rasa dan pengalaman kepada setiap pengunjungnya. Buat yang penasaran, wajib mencuba menakluki Gunung Kinabalu sekurang-kurangnya satu kali dalam hidup. Saya hanya perempuan gendut berlemak tepu namun, semangatku kental dan tak pernah dimatikan oleh tingginya Gunung Kinabalu. Anda fit dan 'tagap' (ta-gap) ? Go, climb Mt Kinabalu. :D .....
0 Ulasan