www.cla-travel.asia ~ Berastagi Sumatra Utara || Teh Jahe Simarjarunjung, Medan
'Lihat itu, itu adalah danau Toba'
'Mana, mana ... ?'
'Itu.'
'Wowwwww'
Danau Toba memiliki ukuran panjang 100 km dan lebar sekitar 30km dan kedalamannya dianggarkan 505meter. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dan juga di Asia Tenggara. Pemandangannya bagaimana ? jangan sekadar menanyakan bagaimana tetapi, pergilah melihat dengan mata sendiri. Selain terpesona, sedetik dihati mungkin ada tersimpan hasrat untuk mahu tinggal di Danau Toba lebih lama. Sepanjang perjalanan menuju ke Danau Toba, ada banyak panorama dan gelagat manusia sempat mata kami nikmati. Kami menelusur bukit dan lembah-lembah, melihat perkebunan masyarakat desa ke desa, monyet-monyet berkeliaran bebas di puncak bukit menuju Danau Toba, cafe-cafe dilereng bukit dan banyak lagi. Perjalanan kami meski jauh tetapi, tidak pernah sepi dan bosan. Tambahan lagi, tour guide kami seorang yang friendly dan informative.
Dari puncak bukit kami melihat Danau Toba dan daerah sekitarnya. Sungguh indah ! Saujana mata memandang dan air danau itu kelihatan seakan-akan air laut. Danau Toba tidak gah sendiri tetapi, didalam kawasannya terdapat Pulau Samosir dan Parapat. Penduduk kawasan ini dihuni oleh suku kaum Batak. Kaum Batak pula terpecah kepada beberapa bahagian lagi. Namun, bukan itu yang ingin saya perjelaskan kerana bagi saya, samaada dia Batak atau Jawa dia tetaplah bangsa Indonesia.
Bagi penggemar ketenangan, sejarah dan juga makanan, Danau Toba dan Parapat mungkin adalah destinasi yang harus kamu lawati. Jika di Korea, hampir setiap hari kita dijamu oleh Kimchi, di Danau Toba pula, kita akan selalu dijamu oleh nasi Minang dan ayam penyet. Mungkin tiada gunanya berdusta, meski kata orang kenyataan itu pedih tetapi, saya harus menyatakan kebenarannya bahawa sepanjang saya berada di Danau Toba dan Medan berat badan saya telah bertambah sebanyak 2.5kg. Sebahagia inikah saya di Medan ? sebaik apakah makan-tidur saya sepanjang percutian ini ? Seusai makan sarapan pagi, 2, 3 jam kemudian sang tour guide akan bertanya 'sudah lapar?' 'mau makan?' ...oh ! makanannya pula enak-enak belaka terutama ayam penyet beserta sambal yang sukar dilupakan oleh lidah.
Untuk topik ini saya hanya ingin tuliskan kisah tentang Danau Toba, Parapat, Tomok dan Sigale Gale. Untuk sampai ke Tomok atau Sigale Gale kami menaiki ferry dari pelabuhan penyeberangan Ajibata dan ia mengambil waktu kira-kira 40 minit. Waktu tidak terasa lambat ketika kita dengan ikhlasnya mahu menikmati setiap suasana yang ada. Ketika tiba di Sigale Gale, kami seakan-akan memasuki syurga bagi penggemar shopping. Saya tidak tahu bagaimana menggambarkannya tetapi, jika mahu diturutkan keinginan semata, ada banyak yang ingin saya beli dari Sigale Gale. Harganya sangat berbaloi tetapi, ini hanya hari ke dua saya berada di sini dan tidak mungkin mahu menghabiskan duit di hari-hari awal. Tidak mungkin. Lagi pula, shopping bukanlah keutamaan saya.
Tips melawat Parapat, Sigale Gale, atau dimana-mana saja sekitar Danau Toba pastikan anda membawa kamera selain, duit yang cukup. Pemandangan disini terlalu indah dan tidak cukup sekadar dikenang dengan hati dan mata tetapi, harus dipotretkan agar kita mampu berkongsi keindahan tersebut dengan orang lain yang belum pernah menjejakkan kaki ke sini. Selain itu, kawasan ini turut menyediakan banyak sekali kedai cenderahati atau batik asli tenunan suku Batak. Rugi rasanya jika kesini dan pulang dengan tangan kosong. Selain pulang membawa ole-ole kita juga turut membantu ekonomi para peniaga tersebut (win-win situation) .
Tulisan ini tidak sepatutnya berhenti disini kerana, masih banyak yang ingin saya ceritakan tetapi, biarlah saya tulis ditulisan yang seterusnya. Pada tulisan seterusnya akan saya nyatakan bagaimana saya ke sini samada melalui tour agent atau secara free and easy dan berjalan sendiri. Tinggal hotel mana ? semuanya akan saya tulis pada artikel seterusnya.
Horas !
Salam takziah untuk seisi keluarga yang telah ditinggalkan. Turut berdukacita.'Lihat itu, itu adalah danau Toba'
'Mana, mana ... ?'
'Itu.'
'Wowwwww'
Begitu kata terpancut dari celah-celah gigi yang masih tertatah rapi. Perjalanan ke Danau Toba, Sumatra Utara, Indonesia mengambil masa yang agak panjang sekitar 4 ke 5 jam dari Kuala Namu International Airport. Ada orang mengatakan untuk apa ke negeri orang tetapi, membuang waktu di dalam kenderaan saja. Iya, untuk apa ? kamu tidak pernah mendapatkan jawabnya kerana, kamu tidak pernah tahu rasanya perjalanan yang panjang lalu diakhir perjalanan kamu menemukan keajaiban. Kamu tidak pernah tahu kerana, kamu tidak pernah melakukan perjalanan itu. Perjalanan yang panjang bukan masalahnya kerana kami memiliki destinasi, sebuah destinasi yang indah iaitu ; Danau Toba.
Itu baru part makanan. Belum soal shopping dan panorama.
Panorama, tidak perlu saya ungkapkan dengan tulisan yang panjang. Ia asli, tenang, bersih dan 'wow'. Orangnya mesra dan suka tersenyum membuat kami terasa dikasihi meski berada dinegeri asing. Tambahan pula, bahasa disini mirip kepada bahasa suku negeri Sabah, kota tercinta saya. Danau Toba merupakan tempat inspirasi diwujudkan dengan mudah. Tidak sukar untuk jatuh cinta pada tempat ini. Andai ada waktu panjang terluang, mahu rasanya menikmati senja di Danau Toba sambil menikmati sepinya sang angin menghembus mesra para tamunya.
Selain itu, kami turut melawat Rumah Bolon dan makam raja Ompu Sori Buntu Sidabutar. Jika mengamati rekabentuk rumah Batak kita akan mendapati terdapat ukiran-ukiran cicak dan payudara wanita pada rumah tersebut. Cicak atau 'Gorga Boraspati' melambangkan kebijaksanaan dan kekayaan serta suku Batak mampu hidup dimana-mana sahaja. Manakala, empat ukiran payudara atau 'adop-adop' mempunyai makna tersendiri iaitu ; adop-adop pertama sebagai simbol kesucian, adop-adop kedua sebagai simbol kesetiaan, adop-adop ketiga sebagai simbol kesejahteraan dan adop-adop keempat bermakna kesuburan wanita. Payudara juga melambangkan peribadi seorang ibu yang penuh dengan unsur kehidupan dan seperti suku-suku lain, suku Batak juga selalu menjunjung dan menghormati ibunya.
Horas !
~~~~
Update 31.10.2022
~~~~
Mendapat perkhabaran duka bahawa tour guide kami semasa berada di Medan, bro Raka (bro Alil) telah menyelesaikan usianya di bumi hari ini. Selamat jalan bro Raka, terima kasih untuk ''memori indah Sumatra Utara''. One of the best tour guide yang pernah kami ada.
Koleksi gambar dari Album Facebook brother Alil.
Goodbye...
11 Ulasan
————————————————————————
Day 1: kualanam – lake toba ( L,D )
# pick-up kualanamu airport
# continue the trip to lake toba
# lunch
# visiting the typical souvenir shop of pematang Siantar Made from mashed Beans
# continue the trip to parapat
# dinner & check-in hotel
Day 2: parapat – Samosir – Berastagi ( B,L,D )
# breakfast at the hotel
# continue the trip to Fery boat
# samosir tour
Back to Parapat and lunch
# continue the trip to berastagi and enjoy the beauty of lake toba from the bas
# view of Tanjung unta
# beautiful scenery of simarjarunjung hill
# eat fried banana and drink ginger tea ( pay for yourself )
See the view of sipiso-piso waterfall
# continue the trip to berastagi
# fruit market
# dinner & check-in
Day 3: Berastagi – kolam abadi ( B,L,D )
# breakfast at the hotel
# continue on to kolam abadi ( pay 80k/person, yourself )
# shower-bath in kolam abadi
# lunch at kolam abadi
# rafting to the siteroh-teroh waterfall
# dinner and return to the hotel
Day 4: Medan city tour – kualanamu airport ( B )
# breakfast at the hotel and check-out
# shopping souvenir, telekung and batik
# transfer to the airport for your flight home …. END OF SERVICE
Include:
Hotel and breakfast, lunch 3x, dinner 3x, transport, Fery boat to Samosir island, entrance fee to object wisata, parking, highway
Ekslude:
Optional programs, topping driver and tour guide
Thanks//Regards
Akfansyah
Tour guide Medan Sumatera Utara-Indonesia. Telp//WhatsApp : +6281262388907
Facebook : Akfan
Instagram : Akfansyah Lubis
Email : akfansyah123@gmail.com
Web : http://www.packageholidayindonesia.com
Melayani # package tour # Adventure # Tracking & camping # Rafting #